Banyak orang mengira AIDS lebih mematikan dan menakutkan. Mungkin Flu Burung dan SARS juga membuat banyak orang jadi cemas dan paranoid. Tetapi sesungguhnya musuh di negara kita yang sudah lama ada, mudah menular, mematikan, dan telah coba diberantas selama bertahun-tahun tetapi belum juga berhasil, masih menghantui dan mengintai siapapun kita.
TUBERCULOSIS alias TBC. Banyak yang tidak menyadari, menganggap remeh, dan tidak aware karena dianggap penyakit tak membahayakan. Padahal sesungguhnya lebih menular dari AIDS karena hanya dari batuk saja dapat menyebarkan kuman. Belum satu tahun saya mencatat 3 orang di sekitar saya meninggal terenggut TBC. Kebetulan semuanya bernama Maryam.
- Maryam 1 : Pertengahan tahun 2008. Adik ipar dari nenek. Sudah lama mengeluh batuk-batuk dan badannya makin kurus. Ibuku yang pernah bertemu menyarankan beliau berobat. Toh anaknya pun tergolong mampu, pengacara dan pengusaha. Tetapi alasan takut berobat mengakhiri penyakitnya dengan kematian. Batuk darah. Meninggal di rumah. Belum sempat diterapi. Sudah sempat menularkan......?
- Maryam 2 : Awal tahun 2009. Pasien di tempat praktek. Penjual Rujak, umur 60 tahun. Datang pertama kali dengan Hipertensi. Dalam perawatan hipertensi beberapa lama mengeluh batuknya kambuh, pernah rawat inap di RS 3 tahun sebelumnya dengan penyakit paru dan batuk darah. Saya pun menyarankan ke Puskesmas wilayahnya untuk pemeriksaan dahak. Selain memberi pengantar saya pun menelepon teman sejawat yg berdinas di Puskesmas itu. Ibu Maryam pun sekali datang ke Puskesmas kemudian tidak kembali. Ketika datang lagi kepada saya ia bercerita kesulitan mengeluarkan dahak dan tidak punya uang untuk foto Rontgen. Sekali lagi saya harus memotivasi. Beberapa lama tidak datang kontrol, di suatu pagi ba'da shubuh saya mendengar pengumuman lewat corong masjid " IWR ..... telah meninggal dunia Ibu Siti Maryam...." Dan di forum Tukang Sayur kisahnya lebih jelas. Ibu Maryam kambuh batuk darah kemudian pingsan dan jatuh di kamar mandi dengan bersimbah darah segar dari mulutnya.
- Maryam 3 : Jum 'at 27 Romadhon 1430 H / Sept 2009. Sepupu ibu saya. 3 bulan sebelumnya ibu sudah menelepon minta surat rujukan untuk sepupunya itu berobat ke RS Kabupaten. Tetapi permintaan itu tak berlanjut. Maryam pun berobat di sekitar tempat tinggalnya. Kurus, pucat, lemah, 1 bulan MRS di RS setempat. Pada akhir MRS baru diperiksa foto Rontgen dengan hasil 'Destroyed Lung, ada bagian yang atelektasis alias parunya mengempis'. Ibu tergopoh-gopoh ikut merujuk ke RS Kabupaten. Penanganan intensif, dokter spesialis paru yang sudah geleng-geleng kepala kenapa begitu terlambat? Gagal nafas, 3 hari kemudian menghembuskan nafas terakhir.
Kenapa semua bernama mariam, apakah kebetulan atau kah memang ada hubungan penyakit TBC dengan mariam?
ReplyDelete