Nomor Porsi sudah di tangan, kepastian berangkat sudah didapat. Tahun 2007 itu adalah momen yang sangat indah bagi saya dan suami. Allah mengabulkan keinginan kami untuk berhaji bersama.
Soal bimbingan ibadah haji, kami menjatuhkan pilihan ke KBIH Jama'ah Maskumambang (JM) di Ponpes Maskumambang Dukun Gresik pimpinan Bpk KH. Nadjih Ahjad. Pertimbangan utama adalah karena sampai saat ini masih konsisten melaksanakan Hajjatur Rasul, disamping biaya yang terjangkau dan tidak berkesan matre (tahu kan kalau bimbingan haji bisa jadi lahan bisnis yang manis).
Nah saya akan berbagi tips-tips persiapan menuju Tanah Suci Mekkah untuk para CJH Indonesia:
1. Persiapan Ilmu.
Pahami benar urutan dan tatacara ibadah haji, jangan menggantungkan kepada pembimbing karena kita harus melakukannya sendiri. Pelajari dan hafalkan do'a - do'a yang perlu antara lain:
- Do'a masuk dan keluar masjid
- Do'a melihat ka'bah
- Do'a saat thawaf saat berada antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad
- Do'a minum air zam-zam
- Do'a saat menuju bukit shafa untuk memulai sa'i
- Do'a sa'i saat berada di bukit shofa dan marwah
- Do'a sesudah melempar Jumrah
- Do'a saat wukuf di Arafah
Disamping itu kita perlu memperbaiki sholat kita dan memahami bacaan-bacaannya, jangan lupa mempelajari kembali sholat Jenazah karena ketika sholat di Masjidil Haram Makkah maupun Madinah imam sering melanjutkannya dengan sholat ini.
2. Persiapan fisik dan mental
Karena ibadah haji adalah ibadah yang sangat mengandalkan fisik maka sejak dari tanah air kita sudah harus mempersiapkannya.
- Memperbanyak berjalan kaki. Selama ibadah haji nanti kita akan lebih banyak berjalan. Mulailah latihan berjalan kaki secara bertahap setiap harinya, cukup selama 20-30 menit. Selanjutnya perlahan-lahan ditingkatkan sampai tercapai target 3-5 km
- Makan makanan sehat dan bergizi, memperbanyak asupan vitamin seperti buah dan sayuran serta memperbanyak konsumsi air putih. Saat di Mekkah nanti, tetap memperhatikan keseimbangan pola makan disamping memperhatikan kebersihan makanan. Banyak sekali orang berjualan makanan matang dan menyediakan air putih gratis. Pilihlah yang terjaga kebersihan dan kualitasnya.
- Menata hati dan banyak beribadah serta memohon kemudahan pada Allah SWT. Saat kita beribadah haji nanti seluruh atribut dan gelar akan kita tinggalkan, tidak peduli apakah kita pejabat, pimpinan ataukah karyawan. Karena itu mental harus dipersiapkan.
Biasanya bagian ini cukup menyita waktu dan pikiran. Hal itu didorong rasa khawatir yang berlebihan. Berikut beberapa tips yang bisa saya bagikan:
- Bila anda berangkat berdua dengan suami atau berombongan dengan anggota keluarga lain, berbagi tugas lah soal barang apa saja yang harus dibawa. Bila berdua dengan suami, koper bisa dibagi, satu koper khusus untuk pakaian, dan koper yang lain untuk bekal makanan dan perlengkapan
- Bawalah pakaian secukupnya tidak usah berlebihan. Misalnya, untuk suami 3 potong kain ihram, 3 baju koko, 3 celana panjang, dan satu sarung. Sedangkan untuk istri cukup membawa 3 stel baju dan kerudung, karena baju ihram untuk wanita boleh apa saja dan tidak harus berwarna putih. Bawalah kerudung lebar sekaligus untuk sholat di masjidil haram.
- Seprei kecil kadang diperlukan untuk mengganti seprei pondokan.
- Tikar untuk digunakan di Arafah, Mina, dan Muzdalifah bisa dibawa dari tanah air atau dibeli di Mekkah (jangan khawatir, banyak yang berjualan) termasuk tali rafia atau tali plastik untuk jemuran.
- Perlengkapan mencuci seperti ember dan gayung bisa dibeli di Mekkah. Biasanya para petugas kebersihan pondokan menawarkan barang-barang ini.
- Jangan lupa membawa kaus kaki secukupnya dan baju hangat karena pada musim dingin di Madinah suhu bisa mencapai 17 derajat celcius bahkan kurang.
- Sandal jepit secukupnya dan jangan lupa diberikan tanda (kira-kira 5 pasang sudah mencukupi untuk berdua)
- Peralatan mandi dan sabun tanpa wangi-wangian untuk mandi saat ihram (biasanya memakai sabun hijau). Pada hari-hari di luar ihram pakailah sabun dengan kandungan pelembab tinggi (sabun bayi) untuk menjaga kelembaban kulit agar tidak mudah iritasi.
- Pelembab kulit dan bibir (bisa juga membelinya di Mekkah) biasanya yang mengandung minyak zaitun lebih baik
- Benda tajam spt gunting, gunting kuku, pisau lipat kecil, dan peralatan cukur harus ditempatkan dalam koper sesuai aturan penerbangan. Jangan membawanya dalam tas jinjing atau saku baju
- Peralatan masak misalnya: Rice Cooker kecil, wajan kecil, water heater, piring, gelas dll yang mudah pecah, ditempatkan sedemikian rupa sehingga akan terlindung dari goncangan saat pengangkutan koper.
- Tidak perlu membawa perlengkapan seperti kompor listrik, karena membeli di Mekkah lebih murah dan semua peralatan elektronik di Mekkah pemakaian watt listriknya lebih tinggi.
- Bawalah Kabel sambungan dengan kapasitas kabel besar dan kualitas baik agar tidak gampang meleleh karena arus listrik di Mekkah sangat besar, berbeda dg di Indonesia. Steker di Mekkah biasanya memakai steker dengan 3 lubang, bila perlu bawalah konverternya.
- Bisa membawa beras secukupnya, sebenarnya membeli di Mekkah pun ada tapi biasanya dari segi rasa lebih enak membawa dari Indonesia
- Membawa makanan siap makan yang awet sangat berguna terutama bila sedang di Mina dan Madinah. Makanan seperti serundeng, abon, teri goreng, ikan asin goreng, sambal pecel dsb bisa menambah selera makan karena biasanya makanan katering rasanya agak membosankan.
- Mie dari Indonesia bisa jadi sajian yang luar biasa nikmat dan pengobat kangen tanah air. Mie Indonesia yang masuk ke supermarket di Mekkah harganya lebih mahal dengan pilihan terbatas.
- Kalau ibu-ibu yang suka masak sendiri (karena di Mekkah pun sayuran mudah didapat termasuk ikan segar pun ada, tentu dengan jenis terbatas) bisa membawa bumbu2 instan atau bumbu2 kering.
- Minuman Jahe instan yang diseduh bisa menambah kehangatan di Madinah pada musin dingin.
- Bawalah juga kantong plastik untuk berbagai keperluan. Termasuk kantong plastik besar dengan karet untuk membawa bekal air zam-zam ketika pulang dari masjid. Soalnya kalau kita masuk ke dalam masjid tidak diperbolehkan membawa botol-botol minuman untuk mengambil air zam-zam.
- Masker sangat diperlukan. Biasanya pemerintah membekali kita dengan masker, tapi tidak salahnya kita menambah lagi dengan bekal sendiri dengan jumlah yang cukup. Pilihlah masker yang disposible atau sekali buang. Masker yang digunakan untuk operasi (bisa dibeli di apotek) lebih baik karena lebih kuat dan pori-pori lebih kecil sehingga mampu menjadi pelindung terhadap kuman. Pakailah masker dimanapun termasuk di dalam masjid kecuali saat dalam keadaan ihram.
- Siapkan obat-obatan pribadi dengan jumlah yang cukup. Daftar obat yang dibawa harus ditulis di buku kesehatan haji (warna hijau) dan ditanda tangani oleh Dokter Kloter. Termasuk obat-obatan penunda haid
- Bila ingin menunda haid selama ibadah haji, sebaiknya beberapa bulan sebelum keberangkatan haid sudah diatur sehingga tidak terjadi kegagalan. Hubungilah dokter langganan anda untuk melakukan persiapan tersebut.
No comments:
Post a Comment