Tuesday, November 2, 2010

Catatan Haji : Antri ... Antri .... Ke Roudloh Yuk!

Berdo'a di Roudloh adalah 'one of the most wanted thing' bagi jama'ah yang datang ke Masjid Nabawi. Semua orang ingin terkabul do'anya seperti isyarat dalam sebuah Hadits Nabi.

Roudloh sendiri sih artinya 'taman', yaitu taman di surga. Tapi yang dimaksud Roudloh di Masjid Nabawi itu adalah tempat antara 'bekas' kamar Nabi / kamar Aisyah (sekarang adalah tempat beliau dimakamkan) dan Mimbar Nabi. Itu merupakan jalan yang setiap hari dilalui Nabi antara rumah beliau dan Masjid untuk memimpin kaum Muslimin.

Dulu Masjidnya kan masih kecil dan satu komplek dengan rumah Nabi. Bisa dibayangkan bahwa Roudloh itu mungkin hanya radius 10 meter-an saja bahkan kurang. Dan tempat sesempit itu jadi rebutan ribuan Jama'ah sedunia. Jadi yang diperlukan hanyalah satu kata "ANTRI".

Bagi jama'ah wanita ada jam-jam tertentu untuk bisa masuk ke sana. Biasanya pagi pada waktu dhuha sebelum dhuhur atau antara dhuhur dan ashar. Jama'ah yang ingin ke Roudhoh biasanya tidak langsung pulang ke maktab setelah sholat shubuh karena menunggu terbukanya pintu Roudhoh untuk jama'ah wanita. Jadwalnya sendiri tidak pernah diumumkan dan tidak jelas kapan. Ataukah mungkin diumumkan tapi dalam bahasa Arab? Wallahu A'lam. Tapi yang jelas informasi diantara jama'ah wanita hanya dari kasak-kusuk mulut ke mulut.

Ketika pintu sekat mulai terbuka, ada petugas pemandu dengan purdah hitam pekat yang membawa papan nama negara yang diangkatnya tinggi-tinggi. Masing-masing orang berbaris di belakang papan nama itu sesuai negara asal mereka. Dan tahukah anda, barisan Indonesia adalah yang paling puanjaaaaang. Biasanya urutan terpanjang berikutnya adalah Turki. Dan seperti kebiasaannya, yang terbanyak anggotanya pastilah paling sulit di atur, dan yang paling sulit diatur biasanya masuk antrian nomer belakang. Itulah yang membuat beberapa orang Indonesia membelot ke barisan negara lain. Kalau ada yang mengomel dan marah-marah ya cuek aja, toh sama-sama nggak ngerti bahasanya.

Kalau yang antri adalah kaum wanita, ternyata dimana-mana sama. Ramai alias gaduh dan serobot sana-sini. Ada yang sewot, marah-marah, tingkat kegaduhan makin tinggi. Untunglah tidak ada benturan fisik. Yang sering adalah perang kata-kata tapi lucunya dengan dua bahasa yang berbeda. Nggak nyambung kan.

Kalau antrian sudah jalan maka pemandu akan berjalan cepat. Jama'ah di belakangnya juga mengikuti dengan cepat. Untuk ukuran orang Indonesia kecepatan itu sama dengan berlari. Jadi sekarang yang timbul adalah suara gedebuk-gedebuk. Belum lagi ada yang belum siap dan masih mengobrol, diseruduk jama'ah lain dari belakang. Satu dua mungkin ada yang pernah terjatuh. Setelah lari tiba-tiba berhenti kerena menunggu antrian depannya mulai maju lagi. Jadi iramanya adalah : Lari, berhenti, duduk, berdiri, lari, berhenti, duduk, dst sampai nanti di muka Roudloh setelah melewati payung-payung yang bisa membuka dan menutup otomatis.

Semua keasyikan antri itu akan terbayar dengan kenikmatan ketika sampai di dalam Roudloh. Berdo'a khusyuk bahkan ada yang sholat. Beberapa jama'ah mungkin belum memahami sepenuhnya dimana Roudloh itu. Jadilah berada di tempat-tempat yang longgar, padahal tempat yang longgar itu jelas bukan Roudloh, kan.

Karena yang antri adalah ribuan jama'ah, maka setiap orang hanya diberi kesempatan beberapa menit. Selanjutnya petugas (dengan purdah hitam itu) akan 'mengusir' keluar. Apalagi kalau sudah hampir masuk waktu sholat. Timbul kegaduhan berikutnya kira-kira begini "Hajj.... hajj... cepat... cepat.... ini sudah waktu ashar ... cepat keluar semua .... " Masih ada juga jama'ah yang 'ndableg' tetap duduk di sana dan khusyuk menangis. Selain memang berdo'a sungguh-sungguh juga mungkin agar tidak diusir paksa. Sayangnya si petugas itu tidak mengenal ampun.

Meski antri bersusah payah toh para jama'ah wanita tidak didera kapok. Dari cerita mulut ke mulut, ada yang sudah ke Roudloh 3 kali, 5 kali, bahkan ada yang setiap hari. Mungkin dalam pikiran para jama'ah mumpung ada di Madinah dan makin sering ke sana maka akan bisa 'memaksa' Allah mengabulkan do'anya lebih cepat. Mungkin lho!

No comments:

Post a Comment

LOGO IDI

LOGO IDI

LOGO PEMDA GRESIK

LOGO PEMDA GRESIK